Nganjuk || gayortinews.com – Masih ingatkah kalian dengan wanita tangguh pejuang buruh Marsinah,Marsinah adalah seorang aktivis dan buruh pabrik pada masa Orde Baru, bekerja pada PT Catur Putra Surya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993, setelah menghilang selama tiga hari.
Tidak lama dari kejadian marsinah lalu munculah Lapindo yang menenggelamkan industri dan pemukiman warga sekitar nya termasuk PT catur putra Surya Porong tempat aktifis marsinah bekerja .
Mayat Marsinah ditemukan pada 9 Mei 1993 oleh sekelompok anak di Desa Jegong, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Hasil otopsi menunjukkan bahwa Marsinah meninggal sehari sebelum ditemukan.
30 tahun berlalu kasus penganiayaan dan berujung kematian yang dialami Pahlawan Buruh Wanita Almh.Marsinah tak kunjung diketahui siapa dalang yang membuat wanita cantik dan tangguh tersebut meregang nyawa???
Marsinah, 24, ditemukan tergeletak tewas di sebuah pondok hutan jati beberapa kilometer dari desa asalnya Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Selain itu, kasus marsinah yang tak kunjung usai ini diakibatkan oleh kurangnya transparansi dan kredibilitas para penyidik. Seharusnya kredibilitas dan transparansi penyidikan lembaga terhadap suatu kasus haruslah dijaga oleh para penegak hukum sehingga tercipta keadilan dan ketentraman masyarakat Indonesia.
Dimanakah hati nurani dari Aparat Penegak Hukum di Indonesia disaat ada pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) berat,kasus itu dibiarkan hilang begitu saja.
Pimpinan Redaksi media gayortinews.com dalam perjalanan nya ke nganjuk menemukan patung yang berdiri tepat di pinggir jalan dan bertuliskan marsinah.
Di situ juga ada petunjuk arah makam marsinah yang berjarak sekitar 650 meter dari lokasi patung.
Almarhum Marsinah dimakamkan di makam umum ditanah kelahiran nya Turi, Nglundo, Kec. Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64481.
Patung perempuan dengan tangan terkepal meninju ke udara itu seperti bicara dan menantang para tentara yang dulu menyiksanya untuk meminta keadilan.
Patung berwarna emas berdiri di pinggir jalan Nganjuk-Madiun. Lokasi itu masuk Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Rupa patung sosok perempuan, mengenakan kemeja, rok, dan sepatu kets. Posisinya tegak berdiri dengan tangan kiri mengepal ke udara.
Saat menelusuri kearah makam ditemui seorang laki laki tua berpawakan tinggi kurus memberikan arahan petunjuk makam , Lurus aja mentok ada jalan pavling belok ke kanan didalam situ makamnya.
Sangat disayangkan masih makadaman dan rusak belum ada perbaikan dari pemerintah setempat saat dilalui media gayortinews.com
Salah satu warga mengatakan Sangat disayangkan Makam pejuang buruh pada masa orde baru tersebut terlihat kusam dan tidak terawat seakan dilupakan peristiwa nya dulu , saya berharap nantinya akan ada perubahan pembenahan jalan untuk akses masuk makam dari pemerintah Kabupaten Nganjuk,pungkas warga.(Red)