banner 728x250

Korban penembakan Polisi akhirnya meninggal di  rumah sakit

banner 468x60

Surabaya.gayortinews.com – Hariyono (28) Warga Tanjung Sari, Surabaya. Korban penembakan oleh orang tak di kenal (OTK) di Jalan Raya Jagir Wonokromo, samping pom bensin, pada hari Jum’at, 02 Desember 2022 lalu, telah meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Deerah (RSUD) Dr. Soetomo di Jalan Karang Menjangan Surabaya. Kamis, (15/12/2022).

Dari informasi yang dihimpun media ini, bahwa berawal ada laporan dari Security RS Mitra Keluarga di Jalan Satelit Sukomanunggal Surabaya, adanya orang tertembak di perutnya. Kemudian 9 anggota Polsek Sukomanuggal yang lagi piket mendatangi RS Mitra Keluarga dan menemukan korban berada di IGD dengan luka tembak di perut.
Eko Hadi (24) mengatakan, bahwa awalnya korban bersama dengannya keluar rumah 23.30 WIB, dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixen warna merah putih dengan tujuhan jalan-jalan cari tempat tongkrongan ngopi di dekat pom besin di Jalan Jagir Wonokromo Surabaya.
“Saat hendak pulang ke rumah, tiba-tiba ada rombongan arak-arakan sepeda motor, berjumlah sekitar 50 sepeda motor dari arah barat ke timur dan mengikuti rombongan tersebut. Tiba-tiba terdengar letusan tembakan seperti senapan angin dan mengenai perut kanan tembus kiri serta paha atas kaki kiri serpihan. Korban yang pada saat itu posisinya dibonceng,” kata Eko.
Masih kata Eko bahwa, korban kemudian dibawa ke RS Mitra Keluarga Sukomanuggal, karena dekat dengan tempat tinggalnya. Kemudian korban di rujuk ke RSUD Dr. Soetomo dan membuat laporan di Polsek Wonokromo.
Keterangan Sholeh yang menyebut tidak ada anggotanya yang melakukan penembakan berbeda dengan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan.
Dalam sambutan di acara Diskusi Panel yang diselenggarakan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya pada Rabu, 14 Desember 2022, Yusep membenarkan jika polisi melakukan tindakan tegas terukur kepada 4 anggota silat saat di Keputih.
“Saat itu ditembakan tembakan pantul, dan mengenai 4 orang pelaku. Dan tembakan pantul itu dilakukan 4 petugas yang saat itu hadir di lapangan, melawan 120 orang. Baru mereka membubarkan diri,” ujar Yusep.
Dalam pidatonya, Yusep beralasan jika tindakan tegas terukur tersebut perlu dilakukan agar ada efek jera.
usai acara diskusi panel tersebut, Yusep kembali membenarkan ada 4 orang yang dilakukan tindakan tegas terukur. Namun, Yusep mengatakan jika tidak ada anak-anak yang ditembak.(Red)