Langsa Aceh. gayortinews.com – Pada hakikatnya, kebutuhan masyarakat yang begitu banyak mendorong para masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha yang kemudian bias memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat tersebut. Maka dari itu, lowongan pekerjaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar bias menyerap pengangguran di Negara Indonesia ini.
Bagi matapencaharian ekonomi, masyarakat harus benar-benar memerhatikan potensi dan banyaknya peluang usaha yang bias dijalankan dan memiliki peluang yang besar untuk menyerap para pekerja sehingga menciptakan lapangan pekerjaan. Peluang usaha tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki dengan pendirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi negara Indonesia. Perluasan usaha mikro kecil dan menengah dilakukan agar bias membangkitkan semangat dan memperluas para pengusaha, sehingga masyarakat yang hidup di desa juga diberi keterampilan agar bias memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak terlepas dari perencanaan ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ekonomi tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya dan taraf hidup masyarakat agar lebih baik. UMKM merupakan salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, pada saat seperti ini UMKM menjadi salah satu sector yang sangat diperhatikan oleh pemerintah dalam skala Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan harapan bahwa UMKM Mampu memperbaiki paru-paru ekonomi sehingga napas perekonomian akan stabil serta dapat meningkatkan semangat berusaha untuk berkontribusi meningkatkan ekonomi Indonesia.
Kini pemerintah Indonesia sedang berusaha keras untuk mengoptimalkan kondisi perekonomiannya tidak terlepas Aceh Khususnya. Datangnya covid-19 membawa dampak yang sangat buruk bahkan setelah dua tahun berlalu hingga covid-19 melandai masih membawa dampak negatif. Dampak ini meliputi dampak kesehatan serta perekonomian negara. Bahkan ketika masa covid ini semakin melandai rendah khususnya di Aceh perekonomian juga masih belum stabil bahkan pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Walaupun covid-19 kian melandai namun masih berdampak pada banyak sector terutama pada sektor perekonomian UMKM yang berada di desa Sungai Pauh Usaha. Kata melandai disini berarti covid-19 sudah semakin mereda dan kondisi keadaan situasi hampir semula sediakala. Sungai Pauh Pusaka berada di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Provinsi Aceh. Desa ini juga merupakan sebuah desa pesisir pemerintahan Kota Langsa yang memiliki 2411 Jiwa yaitu 1262 dan 1149. Matapencaharian yang ada di Desa Sungai Pauh Pusaka antara lain pedagang dan nelayan Gampong Sungai Pauh Pusaka Memiliki Tiga Dusun yaitu dusun Km V, Dusun Nelayan dan Dusun Kesatuan. Dari 3 dusun tersebut Desa Sungai pauh Pusaka berpenghasilan paling umum adalah dari Usaha kecil dan Nelayan. Jumlah penduduk berpenghasilan Nelayan adalah Pada Dusun Km V Berjumlah Sekitar 93 KK, pada Dusun Nelayan Berjumlah sekitar 127 KK sedangkan pada Dusun Kesatuan berjumlah sekitar 87 KK, Jadi total banyaknya Kepala keluarga yang berpenghasilan sebagai nelayan yang ada pada Desa Sungai Pauh Pusaka adalah sekitar 307 KK. Menurut penulis dari kedua matapencaharian tersebut maka dapat ditekankan bahwa walaupun covid-19 melandai tetapi keadaan ini masih berdampak pada mata pencaharian perdagangan atau pelaku UMKM yang ada di Sungai Pauh Pusaka. Jumlah UMKM Di desa Sungai pauh Pusaka berjumlah sekitar 25 unit usaha yakni dengan nama usaha Ikan Asin, Usaha Terasi, Usaha Sirup Mangrove, Usaha Bolu Ikan, Usaha Donat, usaha aneka Manisan buah dan Usaha Lauk Masak. Banyaknya para pelaku sungai pauh pusaka merasakan dampak yang negatif karena hadirnya covid-19 walaupun kini covid-9 semakin melandai, yang mana pada sebelumnya mereka bisa meraup omset UMKM sekitar Rp.3.000.000,-/Bulan bahkan sampai mencapai Rp.4.500.000,-/Bulan belum lagi adanya permintaan dari luar kota. Namun, setelah hadirnya covid-19 menurun rata-rata sekitar Rp.1.500.000.-/Bulan atau Rp.2.000.000,-/bulan, belum lagi adanya kenaikan tarif Listrik dan bahan pokok yang kian meroket tinggi serta keperluan anak-anak sekolah. Namun para pelaku UMKM di sungai Pauh pusaka tetap melakukan usahanya semaksimal mungkin, mereka yakin setelah masa paceklik ini akan tumbuh buah-buah hasil penantian dan usaha yang mereka lakukan tanpa kenal lelah. Namun penulis menyarankan agar pelaku UMKM lebih bisa membaca market secara digital dan mampu mengoneksi market, ekonomi digital juga sekarang berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu alternative untuk memulihkan ekonomi. Walaupun media digital hanya sekedar media tetaplah produk yang menjadi unggulan para pengusaha UMKM yang sangat penting. Apalagi persaingan sekarang pada seKtor perdagangan sangat tinggi maka para pelaku UMKM sungai pauh pusaka bias menciptakan keunikan baru guna meningkatkan income, sehingga usaha tersebut bias bertahan lama.selain itu juga media digital juga berperan erat untuk masa depan nantinya.tidak dipungkiri bahwa UMKM harus tetap berjalan lancar demi sebuah perbaikan ekonomi berskala nasional, UMKM merupakan sebuah tombak perang untuk melawan krisis ekonomi negeri. Maka harapan satu-satunya adalah UMKM harus bias terus berjalan tanpa harus tertatih-tatih lagi, khususnya UMKM di Sungai Pauh Pusaka yang tanpa henti terus berusaha keras untuk mengembangkan produk yang dimiliki agar bias meminimalisir kerugian. Semoga covid-19 benar-benar menghilang sehingga para pelaku UMKM Di Sungai Pauh Pusaka Bisa menghasilkan omset seperti sedia kala. Aamiin.@Red
Gayortinews. Com, 24 Juli 2022
Nama/Nim : Yurima Ratih Karisma : 4022019030