banner 728x250

Ketua TPPS Labuhanbatu Review Kinerja Tahunan Aksi Integritas Stunting Tingkat Kabupaten Tahun 2022

banner 468x60

Labuhanbatu || gayortinews.com – Ketua Pelaksana TPPS(Tim Percepatan Penurunan Stunting)Kabupaten Labuhanbatu Hj.Ellya Rossa Siregar,SPd,melakukan review kinerja tahunan aksi integritas stunting tingkat kabupaten dan rencana tindak lanjut di Kabupaten Labuhanbatu.

Di penghujung Tahun 2022 ini beragam upaya telah banyak kita lakukan dalam perbaikan kesehatan masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu khususnya penanggulangan balita stunting di Kabupaten Labuhanbatu titik beragam kegiatan di tingkat kabupaten sampai dengan tingkat desa dan kelurahan telah dilakukan secara bahu membahu dalam menurunkan kasus stunting 14 persen tahun 2024 sesuai intruksi Presiden-RI,”ucap Ketua TPPS Kabupaten Labuhanbatu,di Aula Platinum Hall Rantauprapat Kecamatan Rantau Selatan,Labuhanbatu-Sumatera Utara,Kamis(8/12/2022).

Sektor spesifik yang telah dilakukan dinas kesehatan dan sensitif dari berbagai organisasi seperti Dinas PUPR,Perukim,DP2KB,Kemenag,Pendidikan,Perikanan,Dinas Sosial,dan kegiatan-kegiatan Kecamatan dan Desa pun diharapkan dapat mengurangi angka stunting di Kabupaten Labuhanbatu.

Di penghujung tahun ini kita sampai pada aksi ke 8 yaitu review kinerja tahunan aksi integrasi penurunan stunting yang sebelumnya aksi ke 1 sampai dengan aksi ke 7 telah kita laksanakan.

Review kinerja merupakan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten,khususnya kepala daerah dalam pelaksanaan program penurunan stunting selama 1 tahun terakhir mulai dari aksi ke 1 sampai dengan aksi ke 7.Nantinya kegiatan ini akan menjadi indikator hasil dalam setiap tahapan yang telah dilaksanakan dan menjadi bahan masukan dalam pelaksanaan analisis situasi(Aksi ke 1)tahun rencana dalam penyusunan rencana kerja dan pengangguran masing-masing OPD Kecamatan dan Desa,”sebut Ketua TPPS Kabupaten Labuhanbatu.

Dalam pertemuan ini saya tekankan penurunan stunting harus dilakukan secara simultan dan serius.Guna menciptakan generasi muda labuhanbatu bebas panting.Saya harapkan dalam kegiatan ini akan terbentuknya dokumen rencana tindak lanjut realisasi rencana kegiatan penurunan stunting,faktor-faktor penghambat penurunan stunting di lapangan serta rekomendasi kegiatan pada tahun rencana.

Pertemuan ini merupakan landasan penting dalam mempersiapkan Kabupaten Labuhanbatu dalam penilaian kinerja pada Maret 2023 mendatang,sehingga kita harus mempersiapkan lebih awal dengan persiapan yang matang,”tegas Ketua TPPS Kabupaten Labuhanbatu.

Sementara Kaban Bappeda Labuhanbatu Hobbol Z.Rangkuti,SSos.MM,dalam paparannya menyampaikan isu aktual masalah tata kelola pelaksanaan program hasil pendampingan terpadu di 12 provinsi prioritas.

Disebutkan Kaban Bappeda Labuhanbatu,komitmen kepala daerah di sebagian daerah masih belum diwujudkan dalam bentuk aksi nyata dan diturunkan kepada OPD,Camat,Kepala Desa dan Kelurahan.Untuk ini pemerintah daerah diingatkan untuk mewujudkan komitmen yang sudah ditandatangani bersama sekretariat wakil presiden menjadi aksi nyata yang manfaatnya langsung dirasakan oleh kelompok sasaran.

Terkait dengan regulasi beberapa daerah masih belum mempunyai regulasi sebagai dasar pelaksanaan program.Beberapa kabupaten kota yang telah mempunyai regulasi masih perlu melakukannya penyesuaian dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 yang baru terbit.

Masalah data juga terjadi di seluruh kabupaten kota,perbedaan data SSGI dan ePPGBM menjadi diskursus hangat.Selain itu cakupan ePPGBM,kualitas pengukuran dan ketersediaan alat menjadi isu besar dalam masalah data.

“Penganggaran dan perencanaan juga jadi masalah bagi hampir seluruh kabupaten/kota,keterbatasan anggaran menjadi isu utama daerah masih sangat tergantung pada dana transfer dari pusat,”pungkas Kaban Bappeda Labuhanbatu.

Ditempat yang sama,Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Friska E.Simanjuntak menyampaikan,saat ini Kabupaten Labuhanbatu telah sampai pada aksi ke 8 percepatan penurunan stunting dan memperoleh peringkat ke 4 se-Sumatera Utara.

Dikatakan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu,prevalensi stunting riskesdas pada tahun 2021 Provinsi Sumatera Utara mencapai 25,8 persen dan di Kabupaten Labuhanbatu mencapai 27 persen.

“Kita harus bahu membahu dalam menurunkan kasus stunting hinngga 14 persen di tahun 2024 sesuai intruksi Presiden-RI,”ujar Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu.

Review kinerja tahunan aksi integrasi stunting tingkat Kabupaten Labuhanbatu ini dihadiri oleh Staff Ahli Bupati Labuhanbatu Jumingan,Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu H.Kamal llham,SKM.MM,Plt.Kadis P3A Hj.Tuti Noprida Ritonga,Para Perwakilan Kepala OPD,Camat dan Kepala Desa.

(F.Simanjuntak)