Leuwiliang Bogor Jawa Barat || gayortinews.com – Cerita mengenai sejarah kujang yang sebenarnya yang diketahui sebagai pelaku sejarah maupun pelaku budaya yang ada di Jawa Barat .
Jumat 24/11/2023 pukul 10.00 WIB di PLTA karacak Leuwiliang Bogor Jawa Barat rumah jaman Belanda tempat tinggal sepuh Haris Maulana atau yang lebih akrab dipanggil Abah Haris yang juga pendiri padepokan Garuda emas cimande .
Pimpinan Redaksi media gayortinews.com berkunjung dan diterima seperti saudara sendiri oleh Abah Haris serta mengupas tentang sejarah kujang yang identik dengan senjata khas Jawa Barat siliwangi .
Haris berbicara kujang awal dari adanya ciri khas atau tata jejer kalau bahasa Sunda nama atau yang dikatakan ciri wilayah dan pra sejarah di mana beliau Maharaja sang prabu Siliwangi sirna Budi rasa jatuhnya saripati karena tinggalnya di percaya di gunung salak .
Lanjut Abah singitnya mewanginya seperti puasa beliau mengambil wilayah antara Cianjur Sukabumi dan Bogor kenapa di ambil dari kujang awal sampai akhir kujang diketemukan dari alat pertanian yang dipakai oleh uyut di wilayah yang disebut Rancah dilihat dari lekuk dan lenturnya serta berbagai macam coraknya ada di situ lubang-lubangnya maka berkembang berbagai macam nama ada kujang Satria ada kujang yang disebut kujang untuk Srikandi nah itu bedanya di bolongnya(lubangnya)
Kenapa wilayah itu cirinya kujang ??? pada waktu itu disatukannya wilayah-wilayah karena wilayah yang disebut Cianjur Sukabumi dan Bogor ini dulu sudah ada kepemimpinannya dan masuknya peradaban-peradaban di mana pada waktu itu sunan gunung jati dengan ke-9 wali membawa misi untuk dipimpinnya .
Berbicara Bogor oleh nama Sri Baduga yaitu ciri khas nama sri Baduga dimulai dengan berbicara ulang tahun Bogor ke 550 yaitu jatuhnya di 1423 10 masehi .
Pada waktu itu yaitu Bogor ini terkenal dengan penghasil rempah-rempah makanya kultur dari wilayah bogor yaitu pegunungan mata air yang begitu indahnya yang sekarang dipakai atau di sebut paru-parunya Asia atau dunia yang sekarang masih bisa dilihat dengan adanya kebun Raya Bogor.
Hasil analisa berbagai macam dari universitas memang belum ada panduan buku yang saya sebutkan secara singkat atau buku saku di mana diterbitkan yang sejelas-jelasnya karena setiap ada aturan itu banyak yang diketemukan situs-situs yang menyatakan beda tahun karena peradaban-peradaban dikategorikan pada waktu itu zamannya Pasundan dan disebut pejuang tokoh Siliwangi .
Jadi masuknya nama Sri Baduga Maharaja memimpin di Pajajaran ini ya disatukanlah pimpinan-pimpinan atau yang menguasai wilayah-wilayah Cianjur Sukabumi dan Bogor harus sejajar satu dan kujang itu adalah ciri khas setelah ada perjanjian dimana janji itu harus ditepati kukuh ya sama janjinya masing-masing.ucap Haris(Red)