Tuban. gayortinews.com – Sudah beberapa pekan ini sejumlah daerah petani di Kabupaten Tuban kesulitan mendapatkan solar. Padahal kebutuhan untuk mesin diesel dan traktor, mesin giling memerlukan pasokan solar.
Di wilayah Kecamatan Widang dan Kecamatan Plumpang yang terjadi di sekitar kelurahan/Desa terdiri dari : Mrutuk, Mlangi, Compreng, Widang, Penidon, Kunir, Klotok dan beberapa Desa sekitarnya. kelompok tani (Petani) mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan solar.
Akhirnya tidak sedikit dari mereka yang meminta sebagian isi tangki truk truk (dump, Ps 100, trailer, tronton) yang diluar SPBU untuk dibeli petani dengan harga diluar harga sebenarnya dari SPBU bersangkutan.
Kami mendapat laporan dari beberapa kelompok tani mereka kesusahan mencari bio solar. Ada juga dari supir truk yang pulang, petani meminta sebagian isi tangki untuk dibeli lagi dengan harga lebih tinggi dan itu juga susah dapatnya,” kata Ketua Gabungan Kelompok Tani HIPPA Subur Makmur (Sujito) Desa klotok Kecamatan Plumpang.
Disini, Pemerintah desa klotok Bapak Suhartoyo kecamatan Plumpang, juga mengeluhkan sulitnya pembelian solar ke SPBU oleh masyarakatnya yaitu Petani. Di wilayah yang dipimpin nya SPBU tidak melayani pembelian menggunakan jeriken hingga akhirnya pola itu dimanfaatkan oleh para pemilik kendaraan nakal untuk mendapat solar. Kendaraan nakal itu kedapatan kerap sengaja ikut mengantre di SPBU kemudian menjual lagi solar ke petani.
Suhartoyo berharap SPBU di sekitar Kecamatan Plumpang memperbanyak kapasitas tangki tanam yang berisi solar.
Karena mayoritas petani membutuhkan solar ketika memasuki periode tanam dan deras nya ketinggian air hujan mengganggu area sawah.
Kerap terjadi antrean di daerah Widang itu sampai 4 jam mengantre sampe mengganggu pelanggan yang lain untuk mengisi tanki BBM kendaraan. Kalau bisa jangan hanya satu titik saja bisa diusulkan ke pihak terkait untuk di Plumpang misalnya ada lagi, dua titik lah minimal ada SPBU,” katanya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh Kelompok Tani Kecamatan Widang, Menurut mereka di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah desa penidon sekitar terjadi kelangkaan Solar. Akhirnya petani mengalah dan membeli di penjual eceran dengan harga jauh lebih mahal dari harga SPBU di wilayah tersebut.
Kondisi (hari ini) masih susah, antrean di tiap SPBU masih ada. Sulit tapi ya bukan enggak ada istilahnya. Kalau sekarang sulit, jadi akhirnya kita beli mahal, Beli dari eceran, sepertinya suplay dikurangi atau bagaimana ya dari pihak Pertamina,” kata Sujito dari Poktan Subur Makmur.
Saya di Plumpang tadi pagi perjalanan dari Widang , lewat beberapa SPBU hampir semuanya antre solar, kondisi ini juga dialami oleh petani lainnya. Kebutuhan solar untuk mesin traktor dan penggilingan gabah ke padi. juga mesin diesel yang buat mengirim dan membuang air yang disaat sawah nya membutuhkan, Terlebih sampai saat ini kondisi lahan Petani di sekitar wilayah Widang tergenang air.
Membutuhkan mesin diesel yang dimana Bahan bakar utamanya adalah Solar, fungsinya untuk membuang air atau mengurangi air, sedangkan dalam pertengahan tahun 2022 ini petani wilayah sekitar 2 dua kecamatan masuk dalam pasca masa tanam ke dua,” sambung dia (Suhartoyo).
(Berry)