banner 728x250

Aksi Mahasiswa SAMBO Tuntut Copot Kapolres dan Wakapolres Halmahera Utara

banner 468x60

Halmahera Utara. gayortinews.com -Sejumlah mahasiswa Universitas Halmahera (Unira) yang mengatasnamakan Solidaritas Mahasiswa Bersama Ongen (SAMBO) melakukan aksi di depan Polres Halmahera Utara (Halut) meminta kepada Kapolda Maluku Utara (Malut) agar segera mencopot Kapolres dan Wakapolres Halut, Selasa (27/09/2022).

Para peserta aksi yang dikawal ketat oleh pihak Polisi tersebut di antaranya GMKI, GMNI, GAMHAS, dan FAMUL-MU.

Hal ini karena pihak SAMBO menduga Kapolres dan Wakapolres turut memerintahkan empat personel kepolisian yang bekerja di Polres Halut untuk melakukan penganiayaan kepada salah satu mahasiswa Uniera yang juga aktivis GAMHAS Halut, pada beberapa hari lalu.

“Kami menduga ada persekongkolan antara Kapolres, Wakapolres dan empat orang Polisi untuk menganiaya kawan Yulius Yatu alias Ongen. Karena itu, kami datangi Polres Halut untuk meminta agar Kapolres dan Wakapolres Halut segera di copot dari jabatan dan dipindahkan di luar dari Bumi Hibualamo,” tegas Adrian Putjutju koordinator Aksi SAMBO dalam Orasinya didepan Polres Halut, Selasa (27/09).

Menurut Ketua GAMHAS Halut ini, sejak kasus Jenderal Ferdi Sambo, Kapolri sudah menegaskan bahwa semua pihak kepolisian harus gerilya mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi Polri, tetapi nyatanya bukan mengembalikan nama baik, melainkan semakin menjadi-jadi.

“Pokoknya dengan tindakan penganiayaan oleh oknum kepolisian kepada salah satu kawan kami itu menandakan kegagalan besar dari Polres Halmahera Utara. Karena itu, selain Kapolres dan Wakapolres dicopot dari jabatan, ke empat Polisi penganiayaan juga harus ditindak tegas secara hukum,” tegasnya.

Sementara itu, Rivaldo Djini, salah satu orator lainnya pada aksi tersebut, meminta agar Polres Halmahera Utara segera mempublikasikan ke empat Polisi yang melakukan penganiayaan terhadap Ongen.

“Polres Halmahera Utara harus mempublikasikan identitas dari empat oknum Polisi yang melakukan penganiayaan terhadap kawan kami, sebagai bentuk komitmen Polres dalam memberantas tindakan-tindakan kejahatan”, tutup Valdo (A.Rahman).