Surabaya || gayortinews.com – Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, Yordan M. Batara-Goa melepas keberangkatan 67 orang pengurus dan anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) Bangun Marwah Perjuangan Indonesia (BMPI) ke Blitar. Keberangkatan menggunakan satu unit bus besar dan satu unit hiace difasilitasi Yordan M. Batara-Goa, Minggu (2/7/2023).
Keberangkatan ke Blitar dilakukan dalam rangka ziarah kebangsaan ke makam Bung Karno dan dilanjut konsolidasi pemenangan Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden pada Pemilu 2024.
Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Yordan M Batara-Goa, dalam arahannya berharap semua kegiatan yang direncanakan dapat berjalan baik dan selamat saat perjalanan maupun pulang ke Surabaya.
“Harapan kami bapak ibu bisa berangkat selamat diperjalanan, sampai di lokasi acara, bisa melakukan semua yang direncanakan dengan baik, hingga pulang ke Surabaya dengan selamat,” ujar Yordan saat memimpin keberangkatan di depan kantor DPRD Provinsi Jawa Timur Jl. Indrapura No. 1 Surabaya.
Yordan yang juga sebagai Dosen Pancasila dan Ilmu Politik ini merasa bangga dan terhormat bisa hadir untuk melepas keberangkatan Ormas BMPI.
“Saya merasa bangga dan terhormat bisa di undang dalam pemberangkatan untuk acara ke Blitar,” ujar Yordan saat melepas keberangkatan ke Blitar.
Saat menyambut kedatangan Yordan M. Batara Goa, Sekjen DPP BMPI, Dewi Widowati merasa semangat, lantaran sosok Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur yang dekat dengan masyarakat dan memperhatikan Ormas BMPI.
“Ini adalah tokoh kita, dari Provinsi Jawa Timur yang sangat solid kepada BMPI, dari awal pembentukan BMPI sampai sekarang, beliau tidak pernah berubah,” kata Sekjen DPP BMPI saat menyambut kedatangan Yordan M. Batara Goa.
Dewi Widowati menambahkan ziarah kebangsaan adalah rutinitas tiap tahun Ormas BMPI ke makam Bung Karno. Lalu dilanjut dengan konsolidasi internal untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai presiden ke 8 pada Pemilu 2024.
“konsolidasi dengan teman-teman bagaimana menaikan elektabilitas Pak Ganjar serta memenangkan pak Ganjar minimal maksimal 80% untuk Jawa Timur,” ujar Dewi Widowati. (WH)