Sidoarjo || gayortinews.com – Saat awakmedia menggalih informasi yang ada di masyarakat menemukan petunjuk sebagai narasumber yaitu ketua RT dan perangkat nya.
Kedatangan awakmedia disambut baik oleh ketua RT dan perangkat nya sebagai perwakilan warga yang merasa dirugikan adanya kegiatan pabrik yang mempunyai brand ternama tersebut.
Rudi sebagai ketua RT menceritakan semua berawal tahun 2011 di mana dimulai perusahaan produksi yang kegiatannya mulai dari suara , pembuangan pengolahan limbah yang ada di dalam tandon besar dan sekarang sudah ditutup dengan tembok yang tinggi dan debu yang berterbangan ke rumah warga sangat mengganggu lingkungan masyarakat.
lanjut kata Rudi limbah itu difermentasi lalu dibawa angin dan baunya sangat tidak enak mengganggu pernapasan lingkungan warga masyarakat sekitar , air yang dikeluarkan pun ke sungai keruh , berbau dan berubah warna caklat kemerah merahan.
Kami sebagai warga tidak ingin diganggu dengan aktivitas limbah limbah pabrik tersebut , pernah dilakukan mediasi dengan pabrik tersebut tetapi tidak ada titik temu bahkan sampai sekarang ini.
ketika ada warga yang melapor kalau nafasnya sesak (Minggu, 24 sept 23), udara yang gak sehat yang disebabkan oleh adanya asap pembakaran dari pabrik tersebut kita sempat melakukan peneguran perusahaan dengan mengumpulkan warga untuk sebuah pertanggung jawaban, dan perwakilan PT. SJA hanya sebatas mengakomodir untuk di sampaikan ke pimpinan.
dari warga-warga yang terserang sakit dan dengan adanya indikasi dari itu tidak ada bantuan dari pihak perusahaan dan mereka berobat sendiri-sendiri.
kejadian klimaksnya yaitu pada hari/ tanggal Minggu/ 24 September 2023 ada warga yang melapor pada saat ada pertemuan ( pembubaran panitia 17an) akibat dari asap pembakaran yang mengakibatkan salah satu warga berlari karna ada bau menyengat.
Saya berharap ada mediasi dan solusi dengan adanya kejadian ini.
dengan ditunjukkannya bukti-bukti yang ada berupa video maupun gambar kepada media untuk dilanjutkan konfirmasi ke pihak PT tersebut guna mendapatkan kejelasan dalam pemberitaan yang berimbang.
Awak media melanjutkan untuk menemui manajemen atau pihak yang bertanggung jawab dari PT Santos tersebut dan ditemui oleh kepala keamanan dari outsourcing Jagaraga yang bernama muklison.
muchlison mengatakan bahwa pihak manajemen tidak bisa ditemui karena belum ada janji , awak media menanyakan terkait hal tersebut karena pada prinsipnya keamanan adalah garda terdepan dalam suatu perusahaan di mana ada tamu yang bermaksud untuk bertemu dengan pihak manajemen seharusnya memberikan arahan ataupun petunjuk yang jelas bukan mengatakan kita belum sampai situ.
Pihak PT Santos diduga menghindar dengan adanya awak media yang datang untuk konfirmasi terkait permasalahan yang ada bersama warga.
Awak media kan selalu berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait seperti DLH , APH sehingga permasalahan ini bukan jalan di tempat tetapi dapat diselesaikan bersama dari warga masyarakat dan dari PT Santos untuk duduk bersama memberikan solusi ataupun jalan keluarnya.Bersambung(Red)