Langsa Aceh. gayortinews.com – Proyek pembangunan peningkatan jaringan Irigasi Buket Meutuah Gampong (desa) Seuneubok Antara Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa Provinsi Aceh, dari Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) sumber APBN tahun anggaran (TA) 2022, sangat diragukan kualitasnya.
Pelaksana pembangunan peningkatan jaringan Irigasi oleh P3A Cita Bagi Beurata dan belum diketahui siapa yang mengerjakannya, Proyek yang menelan anggaran hingga ratusan juta tersebut terbilang Rp 195.000.000 (Seratus Sembilan Puluh Lima Juta) diduga dikerjakan asal jadi. Pasalnya, fisik bangunan pada bagian bawah jaringan saluran Irigasi yang berlokasi di Gampong (desa) Seuneubok Antara tersebut, Diduga Asal-asalan.
Terlihat dari pantauan awak media, Bangunan tersebut banyak yang retak dan diatasnya dipoles dengan semen agar bangunan itu terlihat bagus. Namun sebaliknya, dipinggir bangunan tersebut batu corannya banyak yang tidak merata semennya sehingga pinggirnya rontok.
Saat awak media melakukan pantauan di lokasi ada warga Gampong (desa) yang menghampiri awak media dan sempat bertanya tentang perbedaan pembangunan Gampong (desa) dengan Kota.
“Bang apa bedanya pembangunan Gampong (desa) dengan pembangunan Kota, karena pembangunan Gampong (desa) harus bagus dan pembangunan Kota dibuat asal jadi,” ungkapnya.
Dikatakan, oleh warga setempat yang enggan menyebutkan namanya itu, dalam pelaksanaannya diduga tidak sesuai dengan spesifikasi dan nilai asal jadi.
“Proyek pembangunan jaringan Irigasi ini, kami duga dikerjakan asal jadi. Pasalnya, fisik bangunan pada bagian bawah jaringan Irigasi pengerjaannya tidak sesuai spek dan sudah banyak retak-retak,” kata warga kepada awak media, Sabtu (27/8/2022).
Selain itu, beberapa titik bahu bangunan pada proyek tersebut juga mulai keliatan retak akibat yang digunakan diduga tidak sesuai dengan spesifikasi.
“Ni bahu bangunan malah kondisinya mulai retak-retak,” kata warga.
Hingga kini, masyarakat setempat mengharap kepada instansi berwewenang untuk melihat langsung bangunan yang notabene di bangun asal jadi ini. Sehingga bangunan tersebut nantinya tidak bermanfaat bagi masyarakat dan merugikan uang negara,” pungkasnya.(DANTON)