Maluku Utara || gayortinews.com, -PT.Nusa Halmahera Minerals (PT.NHM) di Halmahera Utara Maluku Utara, bangun Pabrik Pengolahan limba Tailing atau Dry Stack Tailing baru. Dry Stack Tailing yang baru ini diresmikan usai acara Gosowong Bersyukur, Peresmian tersebut dengan prosesi pengguntingan pita oleh Presiden Direktur Petrosea Romi Novan Indrawan, Chief Financial Officer Rudi Santoso, Kamis (02/02/2023).
Peresmian tersebut juga disaksikan oleh pimpinan besar Presiden Direktur (Presdir) PT.NHM Haji Robert Nitiyudo Wacjho dan jajarannya, juga hadir Nicolas D. Kanter alias Nico Kanter, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Wakil Direktur Utama (Wadirut) Amiruddin Hasyim, Manajer Departemen Water Treatment & DST, Tommy Octaviantana tim Social Performance (SP) PT.NHM, serta jajaran Manajemen PT.NHM bahkan tamu undangan lainnya.
Dry Stacking merupakan salah satu metode dalam penanganan limbah tailing (wet process). Metode ini menggunakan prinsip filtrasi untuk memisahkan padatan dan cairan. Filter pada metode ini dapat disusun secara horizontal maupun vertical.
Wakil Direktur Utama Amiruddin Hasyim mengatakan bahwa dengan adanya pabrik Dry Stack Tailing yang baru yang dimiliki PT.NHM ini, akan membantu proses yang ada. Terbukti, Presiden Direktur (Presdir) sekaligus Owner PT.NHM Haji Robert kembali menggunakan metode baru yaitu Dry Strack Tailing Process Flow.
“Karena saat ini kapasitas sudah hampir penuh maka tidak lagi digunakan bendungan tailing yang lama. Jadi, kita pakai Tailing yang baru Dry Strack Tailing,” ucap Wakil Direktur Utama (Wadirut), Amiruddin Hasyim, Kamis (2/2).
Meskipun demikian, Ia bilang keberadaan tailing Dam lama saat ini masih memiliki nilai atau maanfaat yang dapat diperoleh PTNHM. “Selama pengolahan itu kan hanya 95 persen perolehannya, tentu 5 persen yang masuk ke tailing selama hampir 20 tahun sekian berjalan masih ada nilai untuk diolah,” jelasnya.
Sementara itu, Manajer Departemen Water Treatment & DST, Tommy Octaviantana mengungkapkan khusus untuk pengelolaan tailing menggunakan metode Dry Strack tailing, sehingga dihasilkan kering. “Pengelolaan dalam bentuk tersebut telah dilakukan sesuai dengan penelitian ilmiah. Bahkan, hasil tersebut jauh lebih aman,” jelasnya.
Hebatnya, sambungnya Tommy, PT.NHM merupakan perusahan tambang pertama di Indonesia yang mengunakan metode Dry Strack tailing, meski masih dalam skala yang kecil. “Rencananya dalam waktu 2 bulan ini kita sudah full memulai operasinya,” ungkapnya.
Wartawan : A. Rahman