Karo. gayortinews.com – Puluhan pelajar sekolah menengah (SMA) atas dan sekolah menengah pertama (SMP) Terjaring razia satpol PP yang sedang melaksanakan operasi Kasih Sayang di Seputaran kota Kabanjahe dan berastagi Kamis 20 Oktober 2022,
Kegiatan dipiimpin langsung oleh Kasatpol PP Gelora Fajar Purba SH MH didampingi Kabid Trantibum , Kasi Ops dan Personil Satpol PP.
Beberapa tempat yang menjadi sasaran razia adalah warnet , taman Kota sampai ke Lokasi kede kopi yang berada di Kota Kabanjahe dan Berastagi . Hal ini berdasarkan laporan warga tempat tempat tersebut diduga sering dijadikan tempat pelajar menghabiskan waktu pelajar bolos Sekolah.
Puluhan pelajar ini dibawa ke kantor satpol PP di jalan Jamin Ginting kabanjahe dan memberikan pembinaan, Kakan satpol PP Glora Fajar Purba langsung berhadapan dengan pelajar yang sudah di kumpulkan di depan kantor satpol PP, dalam arahannya Kankan satpol PP mengingatkan Kepada pelajar untuk lebih menghargai orang tua yang sudah memberikan kepercayaan, untuk menuntut ilmu di sekolah dengan serius, jadi jangan menyalah gunakan kepercayaan orangtua kepadamu karena orang tua sudah cukup memberikan kasih sayang kepadamu dengan menyekolahkanmu dan membiayai mu setiap hari dan memberikan semua kebutuhanmu, berapa yang harus di tanggung orang tua untuk membiayai sekolah mu. Tapi kau sia sia kan, bahwa ada yang cabut dari sekolah bahkan tidak sampai di sekolah, dan sekarang terjaring razia kasih sayang lagi, coba kau renungkan bagaimana perasaan orang tua mu.Ujar gelora purba.
Setelah Pembinaan di halaman kantor satpol PP, pelajar di panggil ke kantor untuk membuat surat pernyataan yang di pimpin oleh Kabid gakper pak K.Kaban. dan masing-masing pelajar dari tiap sekolah di dampingi guru BP nya, dan rata rata guru BP menjelaskan Siswanya yang terjaring operasi kasih sayang merupakan siswa yang bolos sekolah atau tidak sampai di sekolah sama sekali.
Roberto Karo Karo Guru BP SMK Negeri Berastagi dan PKS pak Sukaria Ginting, dari SMK Berastagi ikut memberikan keterangan di Kabid Gakper kalo Siswa yang terjaring sama sekali tidak sampai di sekolah dan setelah pendamping dari gurunya 6 pelajar dari SMKN Berastagi sudah di perbolehkan pulang kerumahnya masing-masing.
(Deddy Bangun)