Ngawi || gayortinews.com –
Senin (12/12/22). Banyak talenta yang ada di kota Ngawi,terutama seniman di bidang olah vocal khususnya bahasa jawa.
Salah satunya adalah Dhalang Poer (54th) yang sekarang bermukim di Dusun Taman Desa Sidorejo Kecamatan Keendal Kabupaten Ngawi.
Sebelum marak seniman seniman yang lahir dan berkiprah di bidang lagu lagu daerah di Kota Ngawi,beliau adalah salah satu pelopor dan konsisten di olah vocal bahasa jawa.
Kelebihan beliau adalah lagu lagu bahasa jawanya tidak biasa,karena bahasa kromo yang terkadang malah asing di telinga kita yang notabene adalah orang jawa asli.
Terbukti sekitar seminggu yang lalu di undang oleh salah satu universitas ternama di Surabaya (UNESA) dari fakultas Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa.
“Dalam undangan itu narasumbernya bertitel semua,kecuali saya.”ujar Dhalang Poer yang bernama asli Purwanto ini.
Seniman yang melejit dengan tembang Langit Mendung Kutha Ngawi dan yang saat ini viral kembali yakni Gang Dolly ini,menceritakan tentang kisah perjalanan hidupnya di saat sebelum menjadi musisi di Ngawi.
Dari ngamen dan akhirnya merambah ke dunia rekaman, “Sekarang sudah enak, studio rekaman sudah banyak berdiri,kalau dulu saya mau rekaman ya ke Surabaya dengan biaya hasil ngamen”. Ujarnya.
Banyak di undang di luar kota daripada di kotanya sendiri,tidak menyurutkannya untuk menghasilkan karya karya yang melegenda,realese lagu yang terbaru adalah Endi Mesramu, yang menceritakan tentang seorang kekasih yang berjanji untuk setia,tapi setelah di tinggal kerja keluar kota, di chat cuma centang satu dan tidak di balas
“lagu ini sudah lagu kekinian yang sudah keluar dari cirikhas saya,walau syair dan lirik masih kental ciri khas saya” ungkapnya.
Di tempat berbeda,ternyata banyak penggemar fanatiknya ,terbukti banyak fans yang membuat komunitas salah satunya Dhalang Poer fans club, seperti di ungkap kan anggotanya yaitu Yadi (52) asal desa Klitik Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi “Dhalang poer itu seniman yang sangat multi talenta,syair dan liriknya mewakili keadaan masyarakat kecil dengan balutan bahasa yang penuh makna ,seperti mantra saja,sekali mendengar bisa tersihir” ungkapnya.
Dari segi musik juga sangat mengena hati “musiknya bukan musik biasa,bisa membuat hati kita ayem” kata penggemar satu ini,karena dia juga pernah dan bersertifikat dhalang manten,pungkas Mbah Yadi sapaannya.
Semoga saja karya karyanya mulai dihargai di kotanya sendiri,karena beliau adalah salah saatu Legenda hidup di kota Ngawi.(wisnu)
