banner 728x250

Usai Pelatihan Ecoprint, Rasidah: Peserta Dapat Kembangkan dan Tularkan Ilmu di Kecamatan.

banner 468x60

Siak. gayortinews.com – Rabu, 19 Oktober 2022.  Usai Pelatihan Ecoprint, Rasidah: Peserta Dapat Kembangkan dan Tularkan Ilmu di KecamatanUsai Pelatihan Ecoprint, Rasidah: Peserta Dapat Kembangkan dan Tularkan Ilmu di Kecamatan

Pelatihan Ecoprint Dekranasda Siak dan Distranaker beserta PT TGI RO III Pekanbaru usai dilaksanakan.
SIAK, Pelatihan Ecoprint yang dilaksanakan selama tiga hari pun telah selesai digelar Dekranasda Kabupaten Siak bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan PT TGI RO III Pekanbaru.Dengan hasil produk berupa kain bermotif daun ditunjukkan lewat fashion show kepada Ketua Dekranasda Kabupaten Siak, Rasidah Abdulgani dan Ananda Laila Putri.Momen ini berlangsung pada penutupan Pelatihan Teknik Ecoprint di Gedung Wanita, Siak Sri Indrapura, Rabu (19/10/2022).Ketua Dekranasda Kabupaten Siak melalui Ananda Laila Putri menyampaikan, apresiasi dan ucapan terimakasih atas terselenggaranya kegiatan ini.Dia berpesan supaya keterampilan yang dipelajari, dapat dilanjutkan dan dikembangkan di kecamatan masing-masing.”Saya mewakili ibu ketua menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta PT TGI RO III Pekanbaru,” ucapnya.Dia berharap, kedepan akan ada pelatihan tahap berikutnya. Corak daun yang di aplikasikan tidak hanya pada kain, tapi di aplikasikan pada media kertas, sepatu dan tas. Selanjutnya ecoprint ini menjadi peluang usaha baru.Salah seorang peserta pelatihan asal Kecamatan Sei Mandau, Sari Rahmadani mengaku senang dan antusias dengan pelatihan ecoprint, sebab dia tidak tahu apa itu ecoprint.“Tadinya saya kira gampang ya, ternyata teknik ini membutuhkan latihan dan kesabaran, sampai terbiasa sehingga mendapatkan hasil yang baik,” jelas Sari Rahmadani.Sari berharap, semoga ada pelatihan ecoprint tahap selanjutnya, karena metode yang diajarkan pada tahap ini yaitu teknik pounding atau memukul dan masih ada teknik iron blanket atau menumpuk.Sementara, selaku narasumber Dina Isfandiary menyampaikan, beberapa pesan kepada peserta pelatihan. Jangan pernah memiliki mindset bahwa produk yang kita buat itu gagal atau hasilnya jelek.”Sebab yang menilai karya kita adalah konsumen. Bisa jadi yang kita anggap gagal, tapi konsumen menyukainya, maka teruslah berkreasi,” katanya.Dia menyampaikan, para peserta begitu bersemangat, hampir semua dari peserta sudah berhasil sampai pada tahap yang diharapkan.Dina mengaku bangga dapat menjadi bagian dari kemajuan Siak. Sebab, kedepan dia memang sangat ingin meneliti lebih jauh tentang kayu dan dedaunan di Siak, sehingga dapat digunakan untuk pewarna dan motif alami industri batik.Ketua Dekranasda Siak, Rasidah mengatakan, teknik ecoprint ini berbeda dengan membatik, membatik memakai lilin, sementara ini menggunakan media dedaunan dan lebih ramah pada lingkungan.Dia berharap, peserta pelatihan dari tujuh kecamatan dapat mengembangkan dan menularkan ilmu yang didapat.“Kami ingin di setiap kecamatan ada gerai batik, dengan motif batik yang bervariasi, sesuai dengan lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat,” kata Rasidah.Keinginannya, di lingkungan Istana, ada pojok produk ekonomi kreatif masyarakat, termasuk batik dari 14 kecamatan. Sehingga memudahkan wisatawan untuk mendapatkan oleh-oleh dari Siak.“Pojok produk ekonomi kreatif di lingkungan Istana, yang didalamnya ada perajin tenun dan perajin batik Siak, kemudian produk kerajinan dan makanan,” jelas Rasidah.”Jadi, para wisatawan dapat berfoto sekaligus dapat informasi tentang proses membuat kain tenun dan batik Siak,” pungkasnya. (Indra S.)