banner 728x250

Gara-gara Proyek Peningkatan Jalan Perumnas, Warga Kota Langsa Hirup Debu

banner 468x60

LANGSA ACEH, gayortinews.com – Dampak dari proyek peningkatan jalan Perumnas Gampong Paya Bujok Seuleumak Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Provinsi Aceh, puluhan rumah, Ruko kawasan itu berdebu. Masyarakat dan pedagangpun terpaksa harus menghirup udara berdebu imbas dari proyek jalan tersebut.

Amatan gayortinews.com, Senin (1/8/2022) butiran debu halus yang diterpa dari badan jalan Perumnas yang sedang dikerjakan, mengakibatkan para pedagang dan warga merasa sangat terganggu pernafasannya, termasuk anak-anak yang tinggal di sekitar proyek peningkatan jalan tersebut.

Mestinya kondisi itu menjadi perhatian pihak bertanggungjawab dengan melakukan penyiraman jalan itu penting dilakukan supaya debu-debu di jalan tidak terbang mengganggu masyarakat. Namun apa lacur, itu terkesan dilupakan.

Padahal di ruas jalan Perumnas itu selain terdapat banyak Ruko, juga terdapat lembaga pendidikan, perkantoran, juga terdapat beberapa pelaku usaha kuliner. Tentu saja para pelaku pedagang kuliner tradisional yang menjajakan makanan di pinggir jalan sangat merasakan dampaknya.

Konon lagi, sekarang musim cuaca panas, debu bekas penimbunan Base Couse ditambah tingginya laju kendaraan yang melintas di jalur tersebut akan langsung menerpa ke arah mereka, para pedagang kuliner.

Udin (48), salah seorang pedagang di Jalan Perumnas, mengaku sangat terganggu dengan debu yang diakibatkan oleh proyek peningkatan jalan tersebut. Dampak dari proyek perbaikan jalan tersebut, debu masuk ke dalam Ruko dan lengket pada barang-barang dagangannya, juga pada property seperti rak-rak barang.

Saiful, pedagang lainnya di Jalan Perumnas, juga mengeluhkan hal yang sama debu yang diterpa angin dan masuk ke dalam kedai membuat dirinya bosan menyapu. Hal itu lantaran banyaknya debu yang masuk menguraskan tenaganya untuk selalu harus disapu. “ Sebentar-sebentar harus disapu. Debunya banyak kali bang, baru saja disapu sudah tebal lagi, ini debunya lengket lagi,” katanya.

Lia, pedangang gorengan yang berjualan di ruas jalan Perumnas, sangat kecewa dengan aktivitas perbaikan ruas jalan tersebut. Bukannya tidak senang, jujur dia mengaku sangat senang jalan Perumnas yang sudah rusak itu bisa diperbaiki, namun dalam bekerja mestinya debu bisa disiram air sehingga tidak menggangu masyarakat umum. “ Ini kalau begini terus saya rencana besok tidak jualan. Rencana tutup dulu sementara,” katanya.

Lia mengatakan, alasan ia menutup sementara usaha goremgannya tersebut karena debu sudah sangat mengganggu, tidak saja mengganggu dirinya selaku penjual, para pembeli juga merasa tidak nyaman dengan debu yang masuk ke warung. Bahkan ia dalam sehari lebih empat kali harus membersihkan meja dan tempat duduk. Karena debu tebal yang menempel di kursi dan meja warung.

Yuni (35), warga Perumnas mengungkapkan semenjak proyek peningkatan jalan tersebut dikerjakan sampai dengan hari ini belum pernah dilakukan penyiraman pada ruas jalan Perumnas oleh pihak Kontraktor, mereka seharusnya bertanggung jawab dan Bidang Bina Marga pada Dinas PUPR Kota Langsa jangan terkesan tutup mata melihat kondisi masyarakat mengisap debu setiap harinya,” ucapnya kesal.(DANTON)