banner 728x250

Masyarakat, Desa Siring Agung, Memperingati Isra Wal Mikraj, Di Masjid,Jami Attaqwa Desa Siring Agung

banner 468x60

Muara Enim Sumsel || gayortinewes.com – Sabtu/10/Feb/2024.Masyarakat Desa Siring Agung Kecamatan Semnde Darat Ulu Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Melakukan kegiatan Memperingati Isra Mikraj Di Masjid Jamia At-Taqwa Desa Siring Agung.

Kegiatan ini Di hadiri oleh, Ustadz, Hasan Udin, Sala satu Murid Dari kiyai Haji dinawi, Atau desbut pimpinan pondok Pesantren Alharmain, Desa Pulau panggung, Toko masyarakat ,alim ulama masyarakat, Toko masyarakat, juga seluruh pemerintah desa Siring Agung,

Alpian Munawar ,Selaku Kepala Desa Siring Agung, Memaparkan kepada Wartawan, Saya mewakili Masyarakat Desa Siring Agung , Mengucapkan terima kasih kepada Ustadz, Hasan Udin, yang mana Telah sempat hadir memenuhi Undangan kami dalam rangka Memperingati Israk Wal Miraj, Tadi Tahun 2024. ini, ia juga menyampaikan saya juga sangat berterima kasih kepada Seluruh masyarakat Desa Siring Agung, khususnya, yang telah berbondong bondong datang menuju masjid, Jamia At-Taqwa Desa Siring Agung ini, Untuk Mengingat dsn memperingati Irak Wal miraj, di tahun 2024 ini, ucapnya.

Ustadz Hasan Udin Memaparkan tentang memperingati

Isra Miraj yang setiap tahun diperingati oleh umat Islam adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh.

Isra Miraj dilakukan hanya dalam waktu satu malam dengan mengendarai buraq, yaitu makhluk yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menuju Sidratil Muntaha dengan kecepatan yang luar biasa.

Pada perjalanannya, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi lainnya. Saat membuka pintu langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam. Lalu, di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa dan Yahya.

Beranjak ke langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf. Setelah itu, di langit keempat dan kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris serta Nabi Nabi Harun. Naik ke langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa.

Sampai di lapisan langit ke tujuh, Nabi Muhammad disambut oleh Nabi Ibrahim, yang sekaligus menemaninya ke Sidratul Muntaha. Sesampainya disana, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan salat 50 waktu dalam sehari semalam.

Setelah mendapat wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW turun ke langit keenam dan kembali bertemu dengan Nabi Musa. Mendengar Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah salat 50 waktu dalam sehari dari Allah SWT

Nabi Musa menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk kembali ke Sidratul Muntaha dan meminta ke Nabi Muhammad mengikuti saran Nabi Musa dan kembali lagi ke Sidratul Muntaha.

Permohonan keringanan Nabi Muhammad dikabulkan oleh Allah SWT dengan dikuranginya 5 salat dalam sehari.

Kemudian, Nabi Muhammad SAW kembali turun ke Nabi Musa dan mendapat saran yang sama. Nabi Musa masih merasa umat Nabi Muhammad SAW tidak akan mampu mengerjakan salat sebanyak 45 waktu dalam sehari.

Nabi Muhammad SAW lalu kembali lagi ke Sidratul Muntaha dan meminta keringanan. Lalu, Allah mengabulkan permintaan Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, Beliau turun untuk menemui Nabi Musa lagi.

Masih mendapatkan saran yang sama, Nabi Muhammad sampai bolak-balik antara Sidratul Muntaha dan langit keenam berkali-kali. Akhirnya, Allah memerintahkan kepada seluruh hambanya lewat Nabi Muhammad SAW untuk mengerjakan salat 5 waktu dalam sehari.

Sebenarnya, Nabi Musa masih menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk meminta keringanan kembali. Namun, Nabi Muhammad SAW merasa malu kepada Allah SWT karena bolak-balik meminta keringanan. Beliau menerima perintah Allah untuk menjalankan salat 5 waktu dalam sehari.

Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ini mungkin tidak terpikir oleh logika dan nalar manusia biasa. Tetapi, wajib untuk dijadikan pelajaran bagi umat Islam. Semoga peristiwa Isra Miraj di atas dapat membuat kita semua semakin mengetahui sejarah Islam dan asal usul salat 5 waktu.Punkasnya.(Rahman)