banner 728x250

SIRA Minta Kejati Usut Proyek Jabatan Mangrove Kuala Langsa Baru Seumur Jagung Sudah Patah

banner 468x60

Langsa Aceh. gayortinews.com – Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA) Kota Langsa meminta kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh untuk mengusut proyek Jembatan Kawasan Wisata Hutan Mangrove berada di Gampong Kuala Langsa yang baru seumur jagung dikerja tahun 2019 sudah patah.

“Proyek yang dikerjakan tidak normal pasti ada latar belakangnya dan itu harus dilakukan pengusutan secara mendalam oleh Kejati Aceh, kenapa proyek tersebut tidak dilakukan secara baik,” kata Ketua SIRA Langsa H M Ali Abusyah atau akrab disapa Abu Alex kepada gayortinews.com, Selasa (26/7/2022).

Menurut Abu Alex, proyek yang dilakukan secara tidak baik pasti dilakukan secara sengaja oleh kontraktor pelaksana.

“Karenanya, pihak rekanan/kontraktor juga harus mempertanggungjawab terhadap kerjaannya yang belum lama selesai dikerjakan itu, sudah rusak,” sebut Ketua Partai SIRA itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Baru Seumur Jagung, Jembatan Kawasan Wisata Hutan Mangrove Kuala Langsa, Sudah Patah.

Minimnya pengawasan dalam suatu pengerjaan pasti hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, hal tersebut yang terjadi pengerjaan yang dikerjakan pembangunan jembatan Kawasan Wisata Huta Manggrove. Gampong Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Provinsi Aceh, diduga Sepertinya dinas Pemuda, OlahRaga dan Pariwisata (Dispora) Kota Langsa, tidak serius dalam membangun proyek jembatan Kawasan Wisata Hutan Mangrove yang ada di Pemerintahan Kota Langsa.

Pasalnya, baru seumur jagung pembangunan Mega proyek jembatan Kawasan Wisata Hutan Mangrove dengan dana milyaran rupiah pada kawasan wisata mangrove ini sudah mengalami kerusakan yang begitu fatal.

Bahkan, Proyek dinas Pemuda, OlahRaga dan Pariwisata (Dispora) Kota Langsa dengan dana 4 milyar lebih yang bersumber dari anggaran OTSUS Kota Langsa tahun 2019 ini, bagian kontruksi jembatan sudah patah.

Padahal, proyek milyaran rupiah yang dikerjakan CV. Nanggroe Dimiyueb Angen ini selesai dibangun akhir 2019 lalu, yang juga pernah diresmikan oleh Walikota Langsa dalam kawasan wisata hutan mangrove Gampong Kuala Langsa.

Dari hasil Pantauan di lapangan, terhitung ada beberapa titik pada kontruksi Jembatan ini, mulai dari ujung ke ujung, sudah mengalami kerusakan (Patah) begitu juga lantainya yang terbuat dari keramik sudah turun.

Patahnya Jembatan milyar rupiah ini, kuat dugaan tanah yang ditimbun belum terlalu padat sudah dilakukan pengecoran. Sehingga pondasi tak kuat menahan beban dan menyebabkan kontruksi patah.

Sementara itu, menurut pengakuan masyarakat sekitar patahnya Jembatan Kawasan Wisata Hutan Mangrove ini akibat dikerjakan secara manual

Oleh pihak rekanan. Sehingga hasilnya menjadi tidak maksimal.

” Demi mengejar waktu, dan meraup keuntungan besar begini lah hasil nya. Pembangunan seperti apa ini kerjaan asal asalan,” ujar masyarakat setempat Baim Selasa (25/7/2022).

Lanjut dikatannya, masyarakat merasa kecewa atas pembangunan jembatan ini, yang mana seharusnya bisa bersyukur telah dibangun mengunakan dana yang cukup besar dari OTSUS Kota Langsa.

” Jembatan Kawasan Wisata Hutan Mangrove di Kuala Langsa Ini di bangun menjadi tempat wisata, kalau seperti ini bentuknya, sama juga pembangunan sia sia.” Kesalnya.

Sementara sampai sampai berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan yang resmi dari Kepala Dispora Kota Langsa Iqbal, terkait Pembangunan Jabatan Kawasan Wisata Hutan Mangrove Kuala Langsa yang baru seumur jagung di bangun pada tahun 2019 sudah patah.

“Dikonfirmasi melalui handphone yang bersangkutan tidak mengangkat.(DANTON)